JEMBER,RajawartanusantaraMil08.com Ramli terlihat sangat gembira ketika awak media berkunjung bersamanya dan Kopka Luluk Purnomo dari Babinsa Desa Plalangan. Program 1 Kolam 1 Keluarga akhirnya dimulai di Desa Plalangan. Benih ikan lele yang dinanti-nantikan tiba, dan para penerima program menyambut kedatangannya dengan sukacita.
Setelah proses pengolahan air kolam terpal yang berlangsung selama kurang lebih sepuluh hari, benih ikan lele jenis Dumbo (Clarias gariepinus) datang dan setiap kolam diisi dengan seribu ekor.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jember, melalui Sekretarisnya, Roni Herman Baza, mengkonfirmasi informasi ini. Dalam konfirmasinya melalui WhatsApp, Roni yang akrab dipanggil Sekdin Perikanan Jember menyampaikan, “Hari Rabu lalu (sebelum cuti) saya menanyakan kepada salah satu staf Bidang Budidaya tentang jadwal distribusi benih, dan mereka memberitahu bahwa sesuai dengan rencana, distribusi akan dilakukan pada hari Jumat, 30 Mei 2025 untuk 15 penerima program 1 kolam 1 keluarga,” tulis Roni, pada hari Sabtu (31/5/2025).
Inisiatif 1 Kolam 1 Keluarga yang dijalankan untuk masyarakat Desa Plalangan ini merupakan bagian dari TMMD ke-124 Kodim 0824 Jember Tahun 2025 dan ditujukan untuk sepuluh keluarga. Selain itu, Dinas Perikanan menyuplai tiga kolam untuk penduduk Kecamatan Sukorambi dan dua kolam untuk masyarakat Kecamatan Patrang.
Setelah benih ditebarkan, Dinas Perikanan akan terus memberi pendampingan kepada masyarakat. Roni menjelaskan, “Pemantauan untuk dukungan, termasuk pencatatan tingkat kematian pasca penebaran benih, akan dimulai pada hari Senin, 2 Juni 2025.”
Salah satu penerima program, Ramli, dari Dusun Jambuan, menunjukkan rasa bahagianya dan tampak selalu tersenyum.
“Saya sangat berterima kasih kepada bapak TNI dan Pemkab Jember atas bantuan kolam ikan, benih, dan pakan yang saya terima,” ungkap Ramli, pada hari Sabtu (31/5/2025).
Sambil melempar pakan, Ramli menyatakan bahwa tidak ada benih ikan yang mati. Begitu makanan disebar, ikan-ikan lele langsung berebut untuk menyantapnya.
Ramli mendapatkan tiga sak pakan ikan (pelet), di mana satu sak diberikan untuk tahap awal dan dua sak lainnya untuk digunakan hingga masa panen. Budidaya lele ini diperkirakan bisa dipanen dalam waktu sekitar tiga puluh hari.
Ramli berencana menggunakan hasil panennya untuk konsumsi keluarga, membagikannya kepada tetangga, dan jika ada kelebihan, akan dijual. Ketika ditanya oleh awak media tentang rencananya setelah panen pertama, Ramli menjawab, “iya.”
Dalam kesehariannya, Ramli bekerja membuat pintu dan jendela dari bahan pasir dan semen. Hasil kerjanya dijual di sekitar Kecamatan Kalisat, dan kadang-kadang, juga dipasarkan ke Kota Jember bila ada pesanan.
Di tempat lain, Achmad Maimun Sukri, penerima program 1 Kolam 1 Keluarga yang lain, juga sudah menerima benih lele. Saat awak media mengunjunginya di rumah, Sukri menunjukkan rasa senangnya.
Air kolamnya tampak sedikit lebih keruh dibandingkan dengan kolam Ramli. “Di sini sinar matahari lebih lama, Pak. Jadi airnya lebih keruh,” jelas Sukri. Ia juga menginformasikan bahwa hingga saat ini tidak ada ikan yang mati sejak benih tiba.